KOTA KU KOTA BERSAMA
Nama Q Fahmi Ar-Razi, Q lahir di Kuala Tungkal dan Q dibesarkan di Kuala Tungkal, Ibukota dari Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
mengenai kota Kuala Tungkal atau di kenal dengan Kota Bersama, mari kita
telusuri sedikit lebih dalam lagi tentang sejarahnya...Cheked out
SEJARAH KUALA TUNGKAL
K
|
uala tungkal merupakan ibukota
kabupaten Tanjung Jabung Barat yang sebelumnya bernama kabupaten Tanjung
Jabung, sebagai salah satu kabupaten dalam provinsi Jambi.
Kuala Tungkal sebagai ibukota
kabupaten Tanjung Jabung Barat pada awalnya merupakan pelabuhan besar, karena
berada di pinggir sungai dan laut, sehingga banyak di kunjungi oleh para
pedagang dari Makasar dan Kalimantan, maupun dari luar nusantara seperti India,
Johor Malaysia dan Arab.
Sebagai
pusat perdagangan dan daerah transit para pedagang, sudah kemungkinan
terjadinya interaksi budaya antara penduduk lokal dan pendatang, sehingga
mempengaruhi corak budaya masyarakat Kuala Tungkal, terutama pada corak budaya
masyarakat Bugis, Banjar dan Johor.
Keberadaan
Kuala Tungkal sebagai daerah yang mulai ramai dikunjungi oleh masyarakat
pendatang diperkirakan terjadi katika tanah tungkal masih di kuasai oleh
kesultanan Jambi, yaitu Sulthan Abdur Rahman Nasarauddin (1841-1855),
yang menunjuk pangeran Wiro Kesumo sebagai penguasa hulu dan hilir
tungkal. Pada waktu itu datanglah rombongan suku Melayu yang menyeberang dari
Negeri Brunei yang dipimpin oleh Raja Lung bersama panglima Merugum dan
Sumpeno, di daerah parit timur seberang kota Kuala Tungkal, namun mereka
selalu berpindah-pindah dan tidak sempat membuka perkampungan, karena pada saat
itu daerah seberang kota Kuala Tungkal masih belum aman.
Sebagai
penguasa hulu dan hilir tungkal, pangeran Wiro Kesumo menunjuk Amtenar Mahmud
sebagai penjaga keamanan, setelah ia wafat, maka digantikan oleh Raden Akib
yang dikenal dengan sebutan juragan Berangas atau Mantri Berangas yang kemudian
mengangkat saudara dengan suku melayu di bawah kepemimpinan Datuk Sumpeno,
dengan maksud agar suku melayu tidak hidup berpindah-pindah. Oleh karena itu
Mantri Berangas membuat pemukiman dengan membangun lima buah rumah sebagai
cikal bakal terbukanya kota Kuala Tungkal.
Mengapa kota
Kuala Tungkal dikenal dengan sebutan Kota Bersama ??,
Sekitar tahun 1902 kota Kuala
Tungkal mulai terbuka, maka pada waktu itu datanglah rombongan dari suku Banjar
Kalimantan melalui Malaysia, mereka berjumlah sekitar 16 orang di pimpin
oleh H. Abdul Rasyid, kemudian datanglah rombongan berikutnya dengan jumlah
yang besar sekitar 56 orang yang dipimpin oleh H. Anuari dan iparnya Haju
Baharuddin, rombongan kedua ini kemudian menetap di Bram itam Kanan dan Bram
itam Kiri.
Proses
masuknya penduduk dari wilayah Nusantara dan dari luar Nusantara terus
berlanjut, terutama dengan masuknya suku Bugis dan Jawa,
juga dari Cina dan India untuk singgah dan melakukan perdagangan di pelabuhan
sungai pengabuan. Oleh karena itu sungai dan laut di kota Kuala Tungkal
merupakan alat transportasi yang penting yang menghubungkan kota Kuala Tungkal
dengan wilayah lainnya.
Referensi :
Anonim,
(2012). Al-kautsar, Jambi: Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar